BaRu aja nonton fiLm ini.. bagus, lucu, apalagi ada raffi ahmad.. haha.. film ini cukup mendidik,, dan memberikan pelajaran moraL bagi dunia remaja..
tonton yah !!
prom:ragalz
♥ Welcome ♥
in my zonee,,
Jumat, 13 November 2009
BaRu aja nonton fiLm ini.. bagus, lucu, apalagi ada raffi ahmad.. haha.. film ini cukup mendidik,, dan memberikan pelajaran moraL bagi dunia remaja..
# posted by deDe RiddiccuLus at 05.03
Kamis, 12 November 2009
Label: song ::
# posted by deDe RiddiccuLus at 19.48
Label: buddhist ..
# posted by deDe RiddiccuLus at 18.57
Kamis, 05 November 2009
**Hiri adalah perasaan malu, sikap bathin yang merasa malu bila melakukan kesalahan atau kejahatan. Ottapa artinya enggan berbuat salah atau jahat, sikap bathin yang merasa enggan tau takut akan akibat perbuatan salah maupun jahat, baik melalui pikiran, kata-kata maupun perbuatan badan jasmani.
**Sang Buddha bersabda, “Ada dua hal yang jelas, Oh Bhikkhu, untuk melindungi dunia. Hiri dan Ottappa (malu dan takut), bila kedua hal ini tidak menjadi pelindung dunia, maka seseorang tidak menghargai ibunya, tidak menghargai bibinya, tidak menghargai kakak iparnya, tidak menghargai istri gurunya…..” – (Anguttara Nikaya II.7). Ini berarti bahwa hiri dan ottapa sebagai Dhamma pelindung dunia (lokaphala Dhamma)..
Dan kalau kita sudah memiliki budaya hiri dan ottapa, maka dunia dan hidud ini benar-benar akan terlindungi dari perbuatan-perbuatan jahat.
Dengan hiri, sseorang bercermin kepada kehormatan dirinya, kelahirannya, gurunya, kedudukannya, pendiddikannya, atau masyarakat dimana berada. dan dengnan ottapa, seseorang takut pada dirinya sendiri, takut dipersalahkan orang lain, dll.
**Jika Ttidak Memiliki Hiri:
1.tidak malu bila kelak disebut sebagai seorang yang kejam,
2.tidak malu bila kelak dijauhi oleh kawan-kawan dalam pergaulan,
3.tidak malu bila kelak diperguncingkan orang-orang,
4.tidak malu bila kelak kata-kata itu tidak didengar orang lagi,
5.tidak malu bila kelak kita kategorikan sebagai pemabuk, Dan lain sebagainya..
**Jika Tidak Memiliki Ottappa:
1.tidak takut kelak akan masuk alam neraka,
2.tidak takut bila kelak banyak timbul penyakit atau berusia pendek,
3.tidak takut masuk penjara,
4.tidak takut mendapat musuh,
5.tidak takut dicontoh anak-anak,
6.tidak takut wataknya dicela orang, Dan contoh-contoh lain sebagiannya.
sumber: GIRIBALA.CO.CC
Label: buddhist ..
# posted by deDe RiddiccuLus at 21.21
**pembagian sila meenurut jenisnya ::
a. pakati sila
b. pannati sila
**pembagian sila menurut pelaksanaannya :::
a. sikkhapada sila
b. carita sila
c. varita sila
**pembagian sila menurut jumlah latihannya ::::
a. cula sila
b. majjhima sila
c. maha sila
sumber: GIRIBALA.CO.CC
Label: buddhist ..
# posted by deDe RiddiccuLus at 21.20
Pengertian Sila adalah aturan yang melatarbelakangi prilaku seseorang atau perbuatan yang menurut adab. Sedangkan Vinaya adalah peraturan dari sila-sila yang tertulis dalam vinaya pitaka yang melandasi perbuatan atau perilaku seseorang.
-Bhikkhu Vibhanga – berisi 227 peraturan yang mencakup 8 jenis pelanggaran, di antaranya terdapat 4 pelanggaran yang menyebabkan dikeluarkannya seorang Bhikkhu dari Sangha dan tidak dapat menjadi Bhikkhu lagi seumur hidup. Keempat pelanggaran itu, adalah berhubungan kelamin, mencuri, membunuh atau menganjurkan orang lain bunuh diri, dan membanggakan diri secara tidak benar tentang tingkat-tingkat kesucian atau kekuatan-kekuatan batin luar biasa yang dicapai. Untuk ketujuh jenis pelanggaran yang lain ditetapkan hukuman dan pembersihan yang sesuai dengan berat ringannya pelanggaran yang bersangkutan.
-Bhikkhuni Vibhanga – berisi peraturan-peraturan yang serupa bagi para Bhikkhuni, hanya jumlahnya lebih banyak.
Manfaat melaksanakan sila ::
a. penyebab seseorang memiliki banyak harta kekayaan
b. nama dan kemasyurannya akan bertambah luas
c. menghadiri setiap pertemuan tanpa ketakutan atau keraguan
d. sewaktu akan meninggal hatinya tenang
e. penyebab terlahir dialam surga
sumber: GIRIBALA.CO.CC
Label: buddhist ..
# posted by deDe RiddiccuLus at 21.16
Dasar-dasar pelaksanaan sila::
1.Sati dan sampajanna
-Sati=cetusan keadaan batin.
-Sampajanna=muncul kesadaran ketika sedang melakukan kegiatan.
2.Hiri dan ottapa
-Hiri=perasaan malu, sikap batin yang merasa malu bila melakukan kesalahan/kejahatan.
-Ottapa= enggan berbuat salah/jahat.
Jalan Mulia Berunsur Delapan::
1.Pandangan benar
2.Pikiran Benar
3.Ucapan Benar
4.Perbuatan Benar
5.Penghidupan Benar
6.Usaha Benar
7.Kesadaran Benar
8.Samadhi Benar
Ucapan benar :: menjauhkan diri dari berbohong, dari menyebarkan cerita,
dari kata-kata kasar, dan dari pembicaraan yang sia-sia.
Perbuatan Benar adalah menghindari::
* Membunuh
* Mengambil yang tidak diberikan
* Melakukan perbuatan asusila
Pengertian mata pencaharian benar::
Mata pencaharian atau pekerjaan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia, karena tanpa pekerjaan kita akan mengalami kesulitan dalam hidup kita. Kita memiliki akal dan kebijaksanaan, dengan kebijaksanaan kita dapat mengembangkan kemampuan, memperbaiki, membuat sesuatu atau memilih pekerjaan yang kita inginkan. Memilih pekerjaan yang akan kkita kerjakan adalah penting sekali sebab bila kita salah memilih perkerjaan, kita akan merasa selalu tidak puas dan menderita.
sumber: GIRIBALA.CO.CC
Label: buddhist ..
# posted by deDe RiddiccuLus at 21.04
* Hari Raya Waisak
Hari suci waisak adalah hari suci atau hari raya utama bagi umat Buddha. Hari Raya Waisak telah menjadi hari libur Nasional sejak tahun 1983, sesuai dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 3 Tahun 1983, tanggal 19 Januari 1983.
Hari Suci Waisak memperingati 3 peristiwa penting:
1. Hari lahirnya P.Sidharta pada tahun 623 SM di Taman Lumbini.
2. Tercapainya penerangan sempurna oleh pertapa Gotama dan menjadi Buddha pada tahun 588 SM, di hutan Gaya (Bodh Gaya) rimba Uruvela.
3. Buddha mencapai parinibbana (wafat) pada tahun 543 SM di Kusinara.
Karena memperingati 3 peristiwa penting dalam kehidupan Buddha, maka hari suci Waisak disebut juga “Tri Suci Waisak” dan sering disebut juga sebagai “Hari Buddha”. Hari raya Waisak ini biasanya jatuh pada bulan Mei atau Juni.
* Hari Raya Asadha
Beberapa alasan memperingati Hari Asadha :
1. Buddha membabarkan khotbah yang pertama kali dengna nama “Dhamma-cakkappavatana Sutta” (Khotbah Pemutaran Roda Dhamma)
2. Munculnya Sangha pertama kali di dunia. Sangha merupakan salah satu faktor dari Tisarana(Buddha,Dhamma,Sangha)
Hari Raya Asadha biasanya jatuh pada bulan purnama sidhi di bulan asadha (juli-agustus) dua bulan setelah Waisak.
* Hari Raya Khatina
Hari Raya Khatina dirayakan tiga bulan setelah hari Asadha. Perayaan ini diselenggarakan umat Buddha sebagai ungkapan perasaan terima kasih atas perbuatan baik yang telah dilakukan oleh para bhikkhu. Karena ketika bhikkhu melaksanakan vassa di vihara selama 3 bulan, mereka mengajar,menuntun dan membina umat agar mendalami,menghayati dan mengamalkan dhamma. Ungkapan terima kasih itu dinyatakan dengan mempersembahkan 4 kebutuhan pokok p[ara bhikkhu :
a. makanan (bhatta)
b. Jubah (civara)
c. Obat-obatan (bhesajja)
d. Tempat tinggal (kuti)
Dan pada saat penyelenggaraan upacara jubah khatina, di suatu vihara atau cetiya harus memiliki syarat-syarat tertentu :
1. jumlah bhikkhu pada tempat bervassa tersebut sedikitnya 5 orang
2. bhikkhu pada vihara tersebut harus membuat suatu dewan khusus.
3. upacara khatina hanya boleh diadakan pada waktunya, Mahayana hari 16 bulan ke 7 sampai hari ke 16 bulan ke 8. Theravada hari ke 16 bulan ke 11 sampai hari ke 16 bulan ke 12.
4. suatu vihara hanya boleh mengadakan Khatina Puja satu kali setahun.
# Hari Khatina disebut juga Hari Sangha.
* Hari Raya Magha Puja
Hari Magha Puja biasanya jatuh pada purnama sidhi di bulan magha (februari-maret). Pada hari ini memperingati 2 kejadian penting dalam masa hidup Buddha,yaitu:
1. berkumpulnya 1250 orang arahat di vihara veluvana, rajagaha.
kejadian ini memiliki keistimewaan yang disebut “Caturangga-Sanipata” sbb:
a. 1250 bhikkhu semuanya arahat.
b. semuanya ditahbiskan langsung oleh Buddha dengan klimat “Ehi Bhikkhu”.
c. semuanya datang tanpa persetujuan terlebih dahulu.
d. Buddha mengajarkan prinsip-prinsip ajaran-Nya yang disebut ” Ovada Patimokkha”.
2. Buddha memberikan khotbah “Iddhipada Dhamma” kepada para siswanya. Kejadian ini terjadi sewaktu Buddha berada di Cetiya Capala di dekat kota Vesali. Setelah beliau memberikan khotbahnya, beliau berdian diri sejenka dan membuat keputusan untuk wafat 3 bulan kemudian.
sumber: GIRIBALA.CO.CC
Label: buddhist ..
# posted by deDe RiddiccuLus at 21.02
Label: buddhist ..
# posted by deDe RiddiccuLus at 20.58
Puja pada zaman Sang Buddha memiliki arti yang berbeda, yaitu menghormat. Pada masa Buddha terdapat suatu kebiasaan yang dilakukan oleh para bhikkhu yang disebut vattha. Vattha artinya merawat guru Buddha yaitu dengan membersihkan ruangan, mengisi air dan lain-lain. Setelah selesai melaksanakan kewajiban itu, mereka semua (para bhikkhu) dan umat duduk, untuk mendengarkan khotbah dari Buddha. Setelah selesai mendengarkan khotbah, para bhikkhu mengingatnya atau menghafal agar kemanapun mereka pergi, ajaran Buddha dapat diingat dan dilaksanakannya.
Pada hari bulan gelap dan terang (purnama) para bhikkhu berkumpul untuk mendengarkan peraturan-peraturan atau patimokkha yang harus dilatih. Patimokkha yang didengar oleh para bhikkhu adalah diucapkan oleh seorang bhikkhu yang telah menghafalnya. Sebelum atau sesudah pengucapan patimokkha bagi para bhikkhu, umat juga berkumpul untuk mendengarkan khotbah. Umat tidak hanya berkumpul dua kali, tetapi dipertengahan antara bulan gelap dan bulan terang, mereka juga berkumpul di vihara untuk mendengarkan khotbah. Namun, bila Buddha ada di vihara, umat datang untuk mendengarkan khotbah setiap hari.
Para umat biasanya juga melakukan puja (penghormatan) kepada Sang Buddha dengan mempersembahkan bunga, lilin, dupa, dan lain-lain. Namun, Sang Buddha sendiri berkata bahwa melaksanakan Dhamma yang telah Beliau ajarkan merupakan bentuk penghormatan yang paling tinggi. Oleh karena itu, Sang Buddha mencegah bentuk penghormatan yang berlebihan terhadap diri pribadi Beliau.
Sejarah Puja pada Zaman Pasca Buddha ::
Setelah Sang Buddha Parinibanna, umat tetap berkumpul, lalu untuk mengenang jasa-jasa dan teladan dari Sang Buddha atau merenungkan kebajikan-kebajikan Tiratana. Para bhikkhu dan umat berkumpul di vihara untuk menggantikan kebiasaan vattha. Sebagai pengganti khotbah Buddha, para bhikkhu mengulang kotbah-kotbah atau sutta. Selain itu, kebiasaan baik lain yang dilakukan oleh para bhikkhu dan samanera, yaitu setiap pagi dan sore (malam) mereka mengucapkan paritta yang telah mereka hafal. Kebiasaan para bhikkhu tersebut pada saat ini dikenal dengan sebutan kebaktian.
Kebaktian yang merupakan perbuatan baik yang patut dilestarikan adalah salah satu cara melaksanakan puja. Selain itu, sama dengan zaman Sang Buddha, para bhikkhu ataupun umat juga melaksanakan Dhamma ajaran Sang Buddha sebagai penghormatan tertinggi.
Sejarah Amisa Puja ::
Amisa puja dilaksanakan bermula dari bhikkhu Ananda. Beliau adalah murid setia Sang Buddha, setiap hari mengatur tempat tidur, membersihkan tempat tinggal, membakar dupa, menata bunga dll, mengatur pergiliran umat untuk menemui atau menyampaikan dana makanan kpd Buddha.
Setelah Buddha parinibbana, para arahat tidak terguncang batinnya, tetpai bhikkhu Ananda yang belum mencapai arahat, masih merasakan sedih dan berduka, karena selama bertahun-tahun ia berada didekat buddha, untuk merawat dan melayani. kebiasaan menyiapkan cendana, bunga-bungaan dall yang dilakukan oleh bhikkhu ananda kpd buddha inilah yang menjadi kebiasaan umat buddha melaksanakan amisa puja sampai sekarang. umat buddha melaksanakan amisa puja pada altar, relik orang suci, termasuk kpd para bhikkhu dengan memberikan dupa, bunga, lilin, dll.
Label: buddhist ..
# posted by deDe RiddiccuLus at 20.50
Sarana Puja :: sarana-sarana yang digunakan untuk melakukan puja.
Yaitu ::
a. paritta,sutera,dharani,dan mantra
b. vihara
c. cetya atau altar
d. stupa
Manfaat Puja ::
a. keyakinan (saddha)
b. metta,karuna,mudita,upekkha
c. pengendalian diri (samvara)
d. Perasaan puas (santutthi)
e. kedamaian (santhi)
f. kebahagiaan (sukha)
Manfaat Amisa Puja ::
* Saddha : Keyakinan dan bakti akan tumbuh berkembang
* Brahmavihara : Empat kediaman atau keadaan batin yang luhur akan berkembang yaitu : Metta (Cinta kasih yg universal), Karuna (Belas kasihan), mudita (simpati atas kebahagiaan/kelebihan makhluk lain), Upekha ( seimbang dalam suka/duka)
* Samvara : Indera akan terkendali
* Santutthi : Puas
* Santi : Damai
* Sukha : Bahagia
Perbedaan antara doa menurut agama Buddha dengan doa menurut pandangan umum ::
Doa menurut agama Buddha diartikan sebagai tindakan penghormatan, perlindungan.. Sedangkan Doa menurut pandangan umum diartikan sebagai tindakan meminta atau memohon..
Label: buddhist ..
# posted by deDe RiddiccuLus at 20.15
♥namee!
ni made viriyani asih..skuUlL.
SMANDA jambii yg sox disipliin..:PDislikezz
sengakk peoplee..Wishez.
membhagiakan ortuu gw.. n being successsssMore&&Moar.
q ituu::+ Previous Posts +
Pengertian Kesetiakawanan Sosial+ Archives +
November 2009